in

LoveLove

Teknik 2R – Teknik Rahasia Profit Konsisten Trader

Teknik 2R
Teknik 2R

Apa itu Teknik 2R?

Ini tulisan saya yang ditujukan untuk para trader, menurut saya para trader wajib mengerti dan mengimplementasikan teknik 2R ini. Teknik 2R ini akan membantu para trader mendapatkan profit konsisten.

Apakah ada jurus analisa teknikal yg 100% akurat? Saya rasa tidak ada, bahkan trader sehebat George Soros aja pernah loss walaupun memiliki ilmu, asset dan semua hal yang diimpikan untuk dimiliki semua trader di dunia.

Jadi kalau ada trader yg bilang akurasi chart dan indicator dia 100% akurasinya, bisa jadi dia baru melewati 10x transaksi jual beli.

Teknik 2R adalah sebuah teknik walaupun akurasi cuma 50% tapi kita tetap menghasilkan profit akhir sekitar 15-25% tiap tahunnya. Cuma teknik ini yang bisa memastikan anda jadi trader yg konsisten profitnya.

Tingkat Akurasi Trader

Pertama kali saya mencoba main kasino di singapore saya menang berturut – turut, bukan artinya judi saya sangat baik. Benar saja, jika ditotal semua keuntungan dan kerugian saya main di kasino singapore selama ni hasil akhirnya saya mengalami kerugian.

Berapa sih tingkat akurasi analisa teknikal yang harus dimiliki analis teknikal. Kalau secara total semua tahun dalam perjalanan ribuan transaksi saya rasa jika orang itu bisa dapat akurasi 70%, dia seorang trader yg hebat. 

Jika trader jago tingkat akurasi 70%, maka bagaimana trader pemula. Paling minimal harus punya tingkat akurasi 50%. Jika tingkat akurasi 50% belum tercapai, maka sebaiknya belajar lagi di virtual account untuk mengasah kemampuan analisa teknikalnya.

2R artinya 2x Risk. Risk artinya target anda kehilangan uang (cut loss). Dalam teknik 2R, mengharuskan anda harus membeli saham yg target profit minimal 2X. (tahun terakhir saya jadi trader malah saya naikkan jadi 2.5x).

Ilustrasi Teknik 2R

Sebagai ilustrasi saya akan memberikan 2 perbandingan saham:

Saham A

  • Target harga beli : buy di harga 1000
  • Target cut loss : sell jika menyentuh 970
  • Target taking profit : sell jika menyentuh 1100

Saham B

  • Target harga beli : buy di harga 1000
  • Target cut loss : sell jika menyentuh 900
  • Target taking profit : sell jika menyentuh 1150

Manakah saham yg sebaiknya dipilih? Untuk menjawab pertanyaan itu mari kita buat simulasinya.

Saham A

  • Target cut loss anda di 3%
  • Target taking profit 10%
  • Artinya anda memiliki 3.3R

Saham B

  • Target cut loss anda di 10%
  • Target taking profit di 15%
  • Artinya anda memiliki 1.5R

Maka seorang trader profesional pastinya akan mengambil saham A ketimbang saham B walaupun potensi profit saham B lebih menggoda.

Kenapa Trader Wajib Menggunakan Teknik 2R

Kenapa konsep 2R ini sangat penting untuk para trader, bahkan lebih penting daripada target profit tinggi. Mari lihat simulasi berikut ini.

  • Anggap target cut loss anda 5%.
  • Target taking profit anda 10%.
  • Jumlah transaksi anda 10x transaksi dimana win rate cuma 50%. Artinya 5x kena cut loss dan 5x kena taking profit.
  • Total cut loss anda = 5% x 5. Sehingga total cut loss anda adalah 25%.
  • Total taking profit anda = 10%x5. Sehingga total taking profit anda adalah 50%.
  • Gross profit anda = 50%-25%. Ini berarti anda profit 25% dengan tingkat akurasi cuma 50%.

Menghitung Jumlah Lembar Saham Yang Boleh Dibeli

Untuk yang baru mengenal konsep ini ketika membaca postingan ini mungkin akan kaget. Tekniknya ternyata sederhana sekali.

Tapi mungkin muncul kebingungan 5% dari transaksi 1 juta dan 5% dari transaksi 10 juta bisa memiliki dampak yang berbeda untuk anda. Kalau anda sempat terlintas pemikiran seperti itu, maka saya ucapkan selamat karena pemikiran kritis anda.

Risk diatas saya berikan secara persentase agar anda mudah menerima konsepnya terlebih dahulu. Tapi ada 1 teknik penting lainnya, yaitu hitung berapa jumlah lembar saham yg dibeli.

Kalau anda menentukan jumlah saham yang dibeli berdasarkan feeling maka anda seorang trader yang buruk. Jumlah lembar saham yang boleh dibeli haruslah dihitung dengan hati – hati.

Simulasi Perhitungan Jumlah Lembar Saham Yang Dibeli

Mari kita lakukan simulasi sederhana:

  • Misalkan modal trading anda 10juta
  • Risk(cut loss) yang anda bisa terima adalah 5% (artinya anda harus 20x cut loss baru uang anda abis).
  • Artinya Risk anda adalah 500 ribu rupiah (5% x 10 juta) dari satu kali transaksi trading.
  • Misalkan anda mau membeli saham HMSP dengan informasi berikut ini:
    • Target buy : 2.000 per lembar saham.
    • Target cut loss anda di 5%
    • Target taking profit 10%
    • Artinya anda memiliki 2R sesuai dengan prinsip teknik 2R yang sudah kita bahas diatas.
    • Risk dalam rupiah adalah 500 ribu rupiah
    • Artinya akan cut loss jika harga turun 100 rupiah per lembar saham.
  • Maka cara perhitungannya jumlah lembar saham yang boleh dibeli adalah:
    • 500.000 / 100 = 5000 lembar
    • Total lot yang anda boleh beli adalah 50lot.
    • 500.000 adalah risk anda dalam value yg dijaskan diatas
    • 100 adalah jumlah penurunan harga saham untuk posisi cut loss

Jumlah Saham Perusahaan Yang Bisa Dibeli

Jika tadi kita menghitung berapa lembar saham perusahaan HMSP yang boleh dibeli dengan teknik 2R. Maka sekarang kita akan membahas berapa banyak perusahan yang boleh ada di portofolio trading kita.

Mengacu pada perhitungan jumlah saham yang dibeli diatas, kita mendapatkan boleh membeli saham HMSP sebanyak 5.000 lembar saham atau sebanyak 50 lot.

Jika harga saham HMSP 1 lot senilai dengan 200.000 rupiah (2.000 x 100 lembar saham). Maka 50 lot saham HMSP senilai dengan 10 juta rupiah.

Artinya kalau modal trading saya cuma 10 juta rupiah, maka saya cuma bisa mengumpulkan 1 transaksi saham saja di portofolio saya.

Ini yang membuat saya bingung, melihat banyak trader yang menyimpan saham diatas 20 saham perusahaan. Entah bagaimana money management yang mereka lakukan. Bisa jadi bahkan mereka tidak mengerti apa itu money management.

Dilematis Dalam Menggunakan Teknik 2R

Saya tidak pernah bilang teknik 2R ini mudah untuk diimplementasikan. Teknik 2R ini menyebabkan kita membutuhkan waktu lama untuk menemukan saham trading kita.

Tapi di satu sisi ini membuat investasi kita lebih aman dan menghasilkan profit secara konsisten. 

Banyak trader bisa menghasilkan profit besar dari satu kali transaksi. Tapi cuma sedikit trader yang bisa menghasilkan profit secara konsisten dalam jangka waktu panjang.

Tapi sebenarnya kalau anda kritis, contoh diatas sebenarnya contoh yang kurang bisa kita implementasikan di kenyataan. Saya akan jelaskan alasannya.

Jika anda memasang target cut loss cuma 5% maka anda memiliki peluang terkena cut loss cukup tinggi. Tingkat akurasi anda bahkan bisa jatuh dibawah 50%. Sungguh tidak mudah untuk memiliki win rate tinggi jika target cut loss cuma 5% dan anda disiplin dengan itu.

Ketika saya menjadi trader target cut loss saya di 10%. Sehingga jika anda hitung kembali jumlah saham yg bisa dibeli tinggal menjadi setengahnya juga. Sehingga saya pun bisa memiliki 2 perusahaan didalam portofolio saya.

Apa Yang Harus Dilakukan Jika Target Profit Tidak Tercapai Tapi Kita Melihat Tanda Reversal?

Maka jual saham itu dan realisasikan profit. Realisasi profit dibawah target profit jauh lebih baik dibandingkan dengan harus melakukan cut loss. 

Pergumulan yang akan anda hadapi berikutnya adalah bagaimana menentukan target taking profit dan target cut loss.

saya mungkin tidak akan bicara banyak tentang itu karena fokus saya mengajarkan value investing dan bukan trading. Tapi logic awalnya untuk trader adalah melihat garis support dan resistance untuk menentukan target cut loss dan target taking profit.

Kesimpulan

Jika anda baru mendengar tentang teknik 2R dan ini benar – benar hal baru bagi anda. Saya sarankan sebaiknya jangan mulai trading terlebih dahulu.

Percaya saya kemampuan analisa teknikal itu cuma 20% menentukan keberhasilan anda sebagai trader. 80% faktor yang menentukan keberhasilan kita sebagai trader adalah disiplin pada money management kita.

Saran saya untuk money management sebagai trader adalah mengimplementasikan teknik 2R ini didalam sistem trading kalian. Sehingga anda bisa mendapatkan profit secara konsisten sebagai trader.

Ini memang melelahkan, itulah salah satu alasan saya berhenti menjadi seorang trader dan berubah menjadi value investor. Jika anda berminat belajar menjadi value investor silahkan baca postingan saya yang berjudul “Value Investing – Teknik Mencari Saham Bagus dan Murah”

Baca juga : Value Investing – Teknik Mencari Saham Bagus dan Murah

Follow me on:

What do you think?

Written by Thowilz

Saya adalah seorang value investor yang memiliki passion untuk mengajarkan teknik value investing kepada investor lainnya. Anda dapat membaca tulisan saya di stockbit (@thowilz), instagram, dan social media investorsaham.id lainnya.

Comments

5 Pings & Trackbacks

  1. Pingback:

  2. Pingback:

  3. Pingback:

  4. Pingback:

  5. Pingback:

Loading…

0