in

LoveLove

Investor dan Risiko Investasi

Risiko Investasi

Sedikit Demi Sedikit, Lama-Lama Menjadi Bukit

Pada suatu momen ketika saya sedang dalam perjalanan dinas di Kuala Lumpur, saya sedang naik taxi untuk perjalanan pulang dari kantor client ke bandara. Driver taxi meminta ijin kepada saya untuk dia berhenti sejenak. Dia menjelaskan bahwa dia kemarin mendapatkan mimpi untuk pasang nomor togel sesuai tanggal ulang tahun dia. Dia sangat berkeyakinan mimpi dia ini pertanda bahwa dia akan menang besar atas transaksi togel yang mau dia lakukan tersebut.

Selanjutnya saya tidak tahu, apakah dia menang atau tidak. Tapi so far itu mungkin kisah 8 tahun lalu dan saya belum pernah mendengar berita pemenang undian besar di Kuala Lumpur. Jadi asumsi saya, driver tersebut belum berhasil mendapatkan kemenangan besar dari perjudian yang dia lakukan.

Mungkin bagi driver tersebut transaksi perjudian yang dia lakukan ini asymmetric bets dimana jika dia kalah maka dia kalah dalam jumlah uang yang kecil dan dia siap kalah dan kalau dia menang maka dalam sekejap dia menjadi miliarder.

Jangan putuskan harapan seseorang, karena tanpa harapan maka seseorang tidak merasa hidup jika sudah tidak memiliki harapan. Tetapi pada sisi lain sebagai seorang teman kita juga harus menyadarkan realita kepada teman kita agar dia masih memiliki harapan di masa depan sebelum semuanya terlambat.

Kenapa orang suka berjudi? Karena perjudian bisa memberikan peluang profit berkali-kali lipat dari modal kecil yang dikeluarkan. Misalkan kita pasang 1 juta dan kalah beberapa nomor keluar maka kita mungkin bisa dapat 3 juta tapi kalau kalah kita “hanya” kalah 1 juta saja. Pasang satu dapat tiga ini terlihat sebagai risk reward yang menarik bukan?

Tetapi pada sisi lain, sebenarnya jika kita pasang 1 dapat 3 ataupun pasang 1 dapat 5 ataupun pasang 1 dapat 100 maka sebenarnya kita membayar biaya 33% didepan (jika rasio 1:3) ataupun 20% didepan (jika rasio 1:5) ataupun 1% didepan (jika rasio 1:100). Istilahnya kalau di asuransi kita membayar premi sejumlah 1% – 33% nilai pertanggungan dari musibah yang belum tentu kita hadapi.

Sekarang pertanyaannya adalah seberapa besar peluang itu terjadi? Anggap kita bermain 4D yang artinya pilih 4 angka. Menurut studi di Singapore, peluang untuk menang di permainan ini adalah dari 10.000 transaksi maka ada 1 transaksi yang berpeluang mendapatkan hadiah. Artinya peluang kemenangan seseorang didalam permainan ini adalah 0,01%. Sebuah peluang yang jauh lebih kecil daripada anda keselek tulang ulang ayam goreng dan dibawa ke UGD (mungkin anda tertawa, tapi ini benar pernah terjadi pada saya).

Kehilangan uang kecil untuk budget judi mungkin tidak terlalu masalah karena itu memang untuk bersenang-senang selama frekuensinya jarang. Tapi jika sering maka itu menjadi hal yang berbahaya.

Saya bukan orang yang rapih. Jadi kalau dapat kembalian uang koin, biasa saya taruh diatas meja. Istri saya yang kesal akhirnya mengambil ember bekas nata de coco ukuran besar dan meminta saya letakkan uang koin disana biar tidak berantakan. Hal itu saya lakukan, dan setiap sudah penuh (biasanya setahun) kita coba hitung dan tukarkan ke minimarket. Hasilnya cukup mengejutkan karena dari koin-koin recehan itu bisa ditukar dengan nominal diatas satu juta rupiah (sehingga saya tukar dalam beberapa hari, ibarat jual di bid pelan-pelan biar ada likuiditas. ^^).

Ibarat pepatah tua, Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Kekalahan kecil yang anda tidak anggap lama-lama jika diakumulasi tanpa sadar membuat anda kehilangan uang banyak dan bahayanya adalah tanpa anda sadari.

Salah Kaprah Tentang Asymmetric Bets

Banyak orang beranggapan bahwa asymmetric bets adalah kalau kalah hanya kehilangan sedikit uang dan kalau menang maka kita memenangkan banyak uang. Sebenarnya tidak salah statement tersebut tapi sedikit menyebabkan kesalahpahaman.

Kehilangan sedikit uang disini banyak dianalogikan sebagai bermain dengan modal yang sedikit dan kalau menang maka kita menang banyak. Orang menjadi lupa dengan faktor berapa besar peluang kita menang atau kehilangan uang tersebut didalam permainan yang berjudul Asymmetric Bets ini. Seberapa besar upside yang bisa anda dapatkan akan menjadi hal yang percuma jika jika kita tidak bisa memenangkan permainan tersebut. Itu hanya menjadi semacam mimpi seperti harapan kosong sang driver taxi diatas.

Dalam permainan Asymmetric bets maka tetap perlu memperhatikan dua parameter, yaitu: Potensi upside yang baik dan peluang kehilangan modal kecil.

Salah satu contoh strategi Asymmetric bets yang paling populer adalah memanfaatkan momentum TO (Tender Offer). Contoh tulisan tender offer di website ini bisa dilihat di tulisan tentang studi kasus TO LINK pada tahun lalu. Link : https://www.investorsaham.id/tender-offer-studi-kasus-link/

Contoh lain Asymmetric bets adalah memanfaatkan momentum aksi korporasi yang membuat kinerja perusahaan jauh membaik, seperti ketika dulu saya ditanya tentang kisah IATA pada tahun lalu ketika live mentorbaik pertama kali dilakukan. Link : https://www.youtube.com/watch?v=rbolrLapZas

https://www.youtube.com/watch?v=rbolrLapZasa

Yang terakhir adalah memanfaatkan instrumen untuk leverage modal tanpa berhutang selama kita memiliki keyakinan ada perbaikan kinerja yang akan menopang kinerja emiten yang menjadi basis dari instrumen yang bisa leverage modal kita. Seperti ketika saya menjelaskan tentang cara memanfaatkan warrant yang saya jelaskan juga logika perhitungan valuasi untuk warrant yang sudah masuk fase bisa diexercise. Penjelasan ada di platform MB (Mentorbaik).

Ketika menjelaskan hal tersebut banyak orang yang pertanyaan selalu mengacu kepada: berapa besar potensi upside yang diincar?

Hanya sedikit orang yang bertanya apa risikonya jika gagal? kenapa yakin thesis tidak salah?

Inilah yang menjadi gambaran pelaku market. Mereka terlalu memandang tinggi potensi upside dan memang rendah risiko yang mereka perlu hadapi.

Saya pribadi didalam pertarungan Asymmetric bets hanya berani terjun ke arena pertarungan jika:

  • Peluang gagal sangat tipis, sebagai contoh sudah ada konfirmasi tender offer dengan ditandai keterbukaan informasi ataupun konfirmasi transaksi akuisisi yang sudah terjadi.
  • Jika peluang gagal masih cukup tinggi maka setidaknya memiliki beberapa backup plan diluar story yang kita incar. Misalkan pada kasus SMMT walaupun pada awalnya story masuk adalah story akuisisi akan tetapi ini belum memenuhi syarat pertama yang artinya tingkat ketidakpastian masih tinggi. Agenda RUPSLB agustus tahun lalu membuat saya tergelitik karena ada pasal yang menandakan persiapan untuk akuisisi. Jika akuisisi memang berencana untuk dilakukan sesuai “persiapan” yang sudah dicanangkan di agenda RUPSLB itu maka akan ada pembagian dividen untuk mengeringkan laba ditahan ini adalah backup plan jika gagal, beruntung hal ini terjadi dimana emiten membagikan 3x dividen. Jika gagal lagi maka optimisme coal yang saat itu masih sangat tinggi membuat saya masih memiliki waktu yang cukup untuk keluar hidup-hidup. Beruntung ketika optimisme coal masih tinggi, tanda-tanda pengeringan laba ditahan sudah mulai nampak dengan pembagian 2x dividen kala itu. Sekarang kita akan masuk kepada pembagian dividen ke 3x dari laba ditahan tahun 2022. Inilah contoh dari memiliki beberapa backup plan yang saya maksud. Tidak semua bisa berjalan sesuai rencana kita, jika gagal maka bagaimana planning untuk kita bisa keluar hidup-hidup adalah sesuatu yang perlu kita pikirkan.
https://mentorbaik.com/symbol/smmt

Lalu bagaimana jika kita tidak memiliki keyakinan peluang keberhasilan yang tinggi ataupun kita tidak mengetahui apa backup plan diluar story utama itu yang bisa menjadi bantalan pengaman kita jika ternyata story utama tersebut gagal? Gampangnya, cari arena pertarungan yang lain. Mendapatkan profit yang besar itu memang menyenangkan, tetapi tidak ada yang lebih menyedihkan dari kehilangan uang dalam jumlah yang besar karena kebodohan yang kita lakukan sendiri.

Seberapa Penting Kontrol Risiko?

Jika ditanya seberapa penting kita perlu kontrol risiko? jawabannya tentu saja SANGAT PENTING.

Kemarin saya mendapatkan sebuah quote yang bagus. Sebuah Quote dari Seth Klarman.

“An investor who earns 16% annual returns over a decade, will perhaps surprisingly, end up with more money than an investor who earns 20% a year for nine years and then loses 15% the tenth year.”

Seth Klarman

Dalam quote tersebut, dia bilang investor yang mendapatkan return 16% pertahun secara konsisten selama 10 tahun berturut-turut akan memiliki return yang lebih baik daripada seorang investor yang mendapatkan return 20% berturut-turut selama 9 tahun dan loss -15% pada tahun kesepuluh.

Memahami Risiko Investasi

Ada selisih return 4% selama sembilan tahun berturut-turut antara kedua investor tersebut. Jika kedua investor tersebut memulai dengan modal yang sama tanpa penambahan modal yaitu 10 juta rupiah. Maka investor A yang memiliki pertumbuhan konsisten 16% pertahun berhasil mengembangkan modalnya menjadi 38 juta rupiah sedangkan investor B yang memiliki pertumbuhan konsisten 20% pertahun berhasil mengembangkan modalnya menjadi 51 juta rupiah. Disini kita bisa melihat gap yang cukup jauh dari kedua investor yang memiliki pertumbuhan bagus ini.

Mungkin beberapa orang yang baru didunia investasi sedikit kaget dengan peningkatan modal dari kedua investor tersebut. Matematika sederhana +20% selama 9 tahun bukankah hanya 180%, modal 10 juta harusnya hanya menjadi 28 juta kenapa ini bisa menjadi 51 juta? Inilah yang dimaksud dengan COMPOUNDING (bunga berbunga). Ketika modal anda dari 10 juta tumbuh 20% maka modal anda menjadi 12 juta. Pertumbuhan 20% modal 12 juta tentu lebih besar daripada pertumbuhan 20% dari modal 10 juta. Inilah yang membuat kenapa dibandingkan mendapatkan keuntungan besar sesekali lebih baik mendapatkan konsisten pertumbuhan investasi yang cukup memuaskan seperti ini saja sudah bagus.

Banyak orang berpikir menjadi investor hanya cocok untuk orang yang sudah memiliki dana besar. Itu adalah suatu pemikiran yang ngaco, karena semakin kecil portofolio kita maka semakin penting agar kita tidak kehilangan efek compounding agar uang kita cepat bertumbuh.

Pada tahun ke-10, investor A berhasil menumbuhkan modalnya kembali dengan return tahunan +16% menjadi 44 juta rupiah dan investor B mengalami kerugian -15% sehingga modalnya turun menjadi 43 juta. Kemenangan 9 tahun berturut-turut menjadi kalah hanya karena satu kali kekalahan.

Orang yang tidak paham dengan efek compounding mungkin akan bingung kembali, bukankah return 16% untuk 10 tahun = 160%. Sedangkan return 20% selama 9 tahun sudah merupakan return 180% dan kalah -15% di tahun kesepuluh harusnya masih return 165%. Bukankah harusnya investor B tetap mendapatkan return yang lebih tinggi dari investor A?

Inilah faktor kenapa kita perlu mengatur risiko kita. Semakin besar portofolio kita semakin penting untuk kita tidak kehilangan uang kita.

Jika kalian memahami hal ini, maka seharusnya kalian akan menekankan seberapa pentingnya mengatur tingkat risiko investasi kalian. Risiko lahir dari ketidaktahuan. Setiap orang memiliki circle of competence masing-masing. Memang banyak peluang profit yang ada di sekitar kita. Mungkin ada kecemburuan ketika return kita sedang tidak sebaik return orang lain, itu adalah hal yang wajar. Tetapi investasi bukan arena kompetisi antara anda dengan orang lain. Tetapi lebih kearah bagaimana mengembangkan modal anda.

Ikutlah senang dengan profit yang didapatkan orang lain walau itu bukan rejeki anda. Fokuslah pada pengembangan modal anda sehingga kelak anda bisa mencapai tujuan finansial anda.

Hal yang terpenting untuk mencapai tujuan finansial anda adalah memastikan anda mencapai tujuan finansial anda. Bagaimana cara memastikannya? Jangan kehilangan uang anda. Pastikan anda paham risiko dari investasi yang anda lakukan, jika tidak paham maka menunggu sampai ada peluang investasi yang anda yakini menjadi hal yang lebih bijak.

Sebuah Quote yang bagus dari Jim Rogers membantu membuka mata kita.

“The trick in investing is not to lose money. That’s the most important thing. If you compound your money at 9% a year, you’re better off than investors whose results jump up and down, who have some great years and horrible losses in others. The losses will kill you. They ruin the compounding rate and compounding is the magic of investing.”

Jim Rogers

Hal yang terpenting adalah jangan kehilangan uang kita, bahkan jika anda hanya bisa menumbuhkan uang anda 9% pertahun secara konsisten maka return anda lebih baik daripada return kebanyakan orang yang pertumbuhan investasinya naik turun dengan fluktuatif seperti yang kalian kenal di sekitar kalian. Jangan ganggu kekuatan dari Compounding anda.

Membaca quote dari Jim Rogers ini membuat saya teringat dengan perkataan seorang teman yang merupakan investor masih sangat muda tapi saya mengagumi kemampuan analisanya terutama untuk permainan arbitrage. (saya lupa kalimat aslinya bagaimana, jadi saya sadur sesuaikan dengan gaya penulisan saya)

Hanya bermain pada arbitrage yang sudah pasti terjadi, maka kita mungkin tidak mendapatkan return tahunan yang bagus sekali tetapi pasti bisa mengalahkan market

C.E

Tapi boleh kali bro kalau mau ada budget spekulasi? Tidak bisa dihindari bahwa darah muda tetap mengalir walau tubuh kita bertambah dewasa. Tidak masalah jika mau menyediakan budget gila untuk memuaskan hasrat itu, tetapi pastikan itu adalah dana yang anda SIAP KALAH. Semakin kecil dana itu maka semakin baik.

Follow me on:

What do you think?

Written by Thowilz

Saya adalah seorang value investor yang memiliki passion untuk mengajarkan teknik value investing kepada investor lainnya. Anda dapat membaca tulisan saya di stockbit (@thowilz), instagram, dan social media investorsaham.id lainnya.