in

LoveLove

Analisa Profitabilitas – Melihat Keunggulan Kompetitif Perusahaan

Economic Moat
Economic Moat

Apa itu Economic Moat?

Analisa profitabilitas sangat penting untuk kita bisa mengetahui apakah suatu perusahaan memiliki economic moat. Apakah yang dimaksud dengan economic moat?

Kastil – kastil kerajaan jaman dahulu kala biasanya dikelilingi oleh perairan di sekelilingnya dan untuk keluar ataupun masuk kedalam kastil tersebut biasanya kita harus melewati sebuah jembatan, itu yang disebut dengan moat (parit perlindungan)

Analisa Profitabilitas Economic Moat Explanation
Analisa Profitabilitas – Economic Moat

Pada jaman dahulu, kastil biasanya dikelilingi oleh parit (moat). Ketika musuh menyerang maka kastil tersebut akan menaikan jembatan yang dipasang untuk menghubungkan antara daratan dengan kastil tersebut.

Parit (moat) ini berfungsi untuk melindungi kastil jika menghadapi serangan dari musuh. Parit ini akan membuat musuh sulit untuk masuk kedalam kastil tersebut.

Perusahaan yang baik biasanya juga memiliki parit (moat) yang disebut dengan economic moat.

Jenis – jenis economic moat

Economic moat suatu perusahaan dapat terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

  • Cost advantage – Perusahaan memiliki keuntungan karena memiliki harga produksi yang lebih rendah daripada kompetitornya. Sehingga dengan harga sama, perusahaan itu bisa mendapatkan profit yang lebih besar. Dan ketika terjadi perang harga, perusahaan ini bisa tetap mendapatkan profit dimana perusahaan lain akan rugi jika menjual di harga yang sama.
  • High switching cost advantgae – Perusahaan memiliki keuntungan karena pelanggan yang sudah menggunakan produknya akan sulit berganti ke produk lain. Kesulitan yang dihadapi oleh pelanggannya adalah biaya yang besar untuk beralih ke produk lain. Sebagai contoh : Perusahaan yang berinvestasi 10 miliar rupiah untuk memasang sistem ERP seperti SAP dengan waktu implementasi 6 bulan. Perusahaan ini tentu akan susah berganti ke produk kompetitor.
  • Network coverage advantage – Perusahaan memiliki keuntungan karena memiliki jaringan pemasaran yang luas. Sebagai contoh: Visa yang memiliki jaringan di seluruh dunia tentu saat ini lebih unggul daripada gopay yang masih di area indonesia.
  • Intangible Asset advantage  – Intangible asset biasanya berbentuk brand. Perusahaan yang memiliki brand kuat akan bisa menjual barang dengan harga lebih tinggi. Sebagai contoh: orang akan berlomba – lomba rebutan beli jika sepatu adidas ultraboost diskon hingga 700 ribu rupiah. Tapi orang akan berpikir 5x untuk membeli sepatu running dengan brand lokal di harga 700 ribu rupiah.

Contoh economic moat di Indonesia

Mungkin kita bisa ingat bagaiman kisruh McDonald’s dengan pemilik master franchise gerai makanan cepat saji itu dari tahun 1991.

Kisruh penjualan lisensi McDonald’s ke group Sosro grup membuat pemilik lisensi sebelumnya membuat brand sendiri yang bernama Toni Jack’s.

Semua orang tahu apa itu McDonald’s tapi sayangnya tidak semua orang tahu apa itu Toni Jack’s. Walaupun dijalankan oleh orang yang sangat mengerti seluk beluk menjalankan kedai makanan cepat saji tapi tidak menjadi jaminan brand yang dibentuk dari awal tersebut akan mengalami kesuksesan yang sama.

Cara mencari perusahaan yang memiliki economic moat

Warren Buffet selalu bilang cari perusahaan yg punya economic moat (keunggulan usaha), sehingga susah dikalahkan oleh competitornya.

Bagaimana cara melihat perusahaan tersebut punya keunggulan kompetitif?

Sebenarnya cara paling gampang adalah liat saja mana produk yg paling terkenal di sektornya

Tapi paling terkenal apakah pasti perusahaan tersebut paling unggul ? Umumnya ya, tapi sayangnya tidak selalu begitu. Sebagai contoh, yang sudah remaja / dewasa ketika tahun 2000 awal tentu tahu brand Handphone bernama Nokia tapi apakah sekarang anda masih menggunakan handphone merek tersebut ?

Mungkin tidak sampai 10% pembaca tulisan ini yang masih menggunakan handphone dengan brand tersebut.

Analisa Profitabilitas

Analisa profitabilitas dapat membantu kita untuk melihat mana perusahaan yang memiliki economic moat.

Dalam melakukan analisa profitabilitas umumnya kita perlu melihat 2 hal untuk melihat perusahaan tersebut punya keunggulan di market atau tidak

1. Gross Profit
Jika %Gross Profit lebih besar daripada rata – rata %Gross Profit perusahaan di sektornya maka perusahaan ini punya suatu keunggulan seperti cost yg lebih rendah (manajemen perusahaan yg bagus sehingga bisa menekan harga modal produk / jasa) ataupun pricing yg lebih mahal (punya brand yg baik / premium)

2. Net Profit
Jika %Net profit lebih besar daripada rata – rata %Net profit perusahaan di sektornya maka perusahaan ini punya suatu keunggulan dari manajemen operasi yg efektif. Bisa jadi perusahaan gross profit tinggi tapi net profit tidak begitu bagus karena OPEX (Operational expense) yg kurang diatur dengan baik.

Contoh analisa profitabiiitas

Jika saya membuka sebuah coffee shop, dimana 1 gelas kopi saya jual dengan harga 20.000 dan memiliki harga modal 5.000 maka saya memiliki gross profit 15.000 atau 75% sebuah angka gross profit yang sangat baik.

Tapi untuk sebuah coffee shop berukuran kecil, saya menggunakan karyawan sebanyak 20 orang, sehingga di akhir bulan rata – rata keuntungan bersih saya (net profit) hanya tinggal 1.000 (5%) bukanlah hal yang baik untuk perusahaan tersebut.

Sejujurnya saya pribadi tidak membuat perbandingan gross profit ataupun net profit perusahaan yg saya beli sahamnya dengan rata2 pasar.

Buat saya jika perusahaan itu punya Gross Profit diatas 16% dan Net Profit diatas 8% maka perusahaan itu sudah cukup baik.

Saya pribadi menghindari perusahaan2 yg net profit kecil, karena:

“jika bisa dapat perusahaan yg net profit besar kenapa harus dapat perusahaan yg net profit kecil.”

-THOWILZ-

Apakah saya ada membeli perusahaan yang memiliki profit margin kecil?

Jujur ada satu saham yg masuk koleksi saya dan terus saya tambah kepemilikannya walaupun gross profit dan net profitnya dibawah standar yg sudah saya jelaskan diatas. Saham itu adalah MPMX. Alasannya simpel MPMX adalah perusahaan bagus yang dikelola dengan baik dan lagi dijual dengan harga yang sangat murah menurut saya. Penurunan harga saham tersebut bukan karena penurunan kinerja tapi karena efek bagi dividen yg terlalu besar di tahun 2019.

Anda boleh saja membeli perusahaan yang ratio profitabilitas tidak terlalu bagus asalkan perusahaan tersebut sedang dihargai sangat murah oleh market.

Tapi tentu akan lebih baik lagi, jika anda membeli perusahaan yang memiliki ratio profitabilitas bagus dan sedang dihargai murah.

Follow me on:

What do you think?

Written by Thowilz

Saya adalah seorang value investor yang memiliki passion untuk mengajarkan teknik value investing kepada investor lainnya. Anda dapat membaca tulisan saya di stockbit (@thowilz), instagram, dan social media investorsaham.id lainnya.