11 Jurus Bandar Mengendalikan Harga Saham

by Thowilz Desember 6, 2020, 17:28 4.8k Views 0 Votes 6.723 Comments

Jurus Bandar Saham

Banyak investor yang merasa dirugikan karena jurus sakti yang dilakukan oleh bandar saham.

Membeli sebuah saham yang setiap hari ARA tentu membuat publik menjadi nafsu agar tidak ketinggalan pesta pora tersebut. Ketika melihat sebuah saham yang melejit keatas layaknya roket maka menjadi lupa terhadap berbagai sejarah kelam serupa.

Kita mungkin mengenal istilab pompom dan tebar fear yang marak terjadi didalam forum saham. Mari kita lihat beberapa jurus bandar dalam menggerakan harga saham.

Pump and Dump

Pump and dump adalah sebuah transaksi efek yang diawali pergerakan harga uptrend, yang disebabkan oleh transaksi inisiator beli yang membentuk harga naik hingga level tertinggi. Setelah target harga tercapai, maka pihak – pihak berkepentingan terhadap kenaikan harga tersebut akan melakukan inisiator jual dengan volume signifikan

Hype and Dump

Hype and dump adalah sebuah transaksi efek yang diawali pergerakan harga uptrend yang disebabkan oleh berita positif yang tidak benar, dilebih-lebihkan dan misleading. Biasanya disertai juga dengan transaksi inisiator beli yang signifikan. Seperti biasa setelah harga saham mencapai level tertinggi, maka pihak – pihak berkepentingan terhadap kenaikan harga tersebut akan melakukan inisiator jual dengan volume signifikan.

Creating Fake Demand & Supply

Satu atau lebih pihak tertentu melakukan pemasangan posisi buy/sell pada posisi harga terbaik. Tetapi setelah harga bergerak mendekati posisi harga yang mereka pasang tiba-tiba mereka melakukan ammend dan orderan mereka menjadi hilang. Hal ini dilakukan untuk menimbulkan fatamorgana adanya demand dan supply yang tinggi terhadap saham tersebut.

Pooling Interest

Transaksi efek yang terkesan liquid baik disertai pergerakan harga saham ataupun tidak pada suatu waktu tertentu dan hanya diramaikan oleh beberapa pihak tertentu. Tujuannya adalah untuk memancing orang lain masuk kedalam saham tersebut. Selanjutnya saya tidak perlu jelaskan lebih lanjut.

Cornering

Menciptakan supply semu yang bertujuan untuk menurunkan harga saham pada pagi hari dan menyebabkan investor publik melakukan short selling. Setelah itu pada akhir perdagangan melakukan pembelian dalam jumlah besar sehingga pelaku short selling mengalami kerugian.

Front Running

Melakukan transaksi terlebih dahulu karena mengetahui informasi bahwa seseorang akan melakukan transaksi dalam jumlah besar.

Misleading Information

Membuat pernyataan atau memberi keterangan yang tidak benar dan menyesatkan sehingga mempengaruhi harga efek.

Wash Sale

Perdagangan semu yang tidak mengubah kepemilikan dalam rangka membentuk harga agar terkesan wajar dalam proses pembentukannya. Ibaratnya Mr.A dan Mr.B melakukan transaksi jual beli secara terus menerus dengan beberapa sekuritas berbeda untuk menaikan harga sahamnya. Terdengar familiar dengan kasus seperti ini pada tahun lalu?

Pre Arrange Trade

Perjanjian untuk memasang order didalam waktu yang disepakati oleh beberapa pihak. Tentu saja tujuannya adalah untuk membentuk harga yang menguntungkan beberapa pihak tersebut.

Marking at The Close

Penempatan transaksi order jual/beli di waktu penutupan bursa untuk membentuk harga seperti yang mereka inginkan. Hmm… tampaknya beberapa hari lalu ada saham yang tiba-tiba dihajar 40M lebih di akhir perdagangan.

Alternate Trade

Mirip dengan wash sale tapi melibatkan lebih banyak pihak. Dimana transaksi jual beli dipindah-pindahkan dari beberapa pihak agar kenaikan saham dianggap wajar dan tidak terlihat jelas siapa market makernya. Inilah kenapa analisa bandar tidak semudah yang dipikirkan banyak orang.

Apakah Jurus Diatas Dianggap Ilegal?

Walaupun masih zona abu-abu tetapi ya itu semua seharusnya ilegal. Itu mungkin kenapa menjadi alasan legenda hidup bursa kita harus mendekam dipenjara. Bursa saham US melakukan sanksi yang cukup tegas untuk praktek tersebut. Semua keuntungan yang diraih akan diambil dan diwajibkan membayar denda tambahan juga. Hal ini akan membuat miskin orang yang menjadi biang keladinya. Mungkin hal ini yang ingin ditunjukan oleh pihak berwenang kita dalam kasus sang legenda hidup ini. Tetapi sayangnya “ganti rugi” itu pastinya bukan ditujukan untuk ganti rugi anda yang nyangkut di saham itu.

Paling terkenal mungkin film Wolf of Wall Street yang menceritakan pengalaman nyata Stratton Oakmont dalam mengendalikan harga saham dan akhirnya harus berurusan dengan hukum.

Makanya kita harus transaksi di perusahaan yang blue chip dan liquid. Kurang blue chip apa bank daerah yang jadi salah satu primadona IHSG yang harus masuk kedalam portofolio paling disorot oleh pelaku pasar di tahun lalu.

Atau mungkin Enron sebuah perusahaan minyak luar biasa besar yang juga mengalami praktek pump and dump.

Jadi buat teman – teman yang berniat pompom dan tebar fear sebenarnya perlu berhati – hati. Dunia serba digital ini tidak bisa menjamin siapa yang membaca tulisan atau statement anda. Siapa tahu orang sangat berkuasa membaca tulisan anda dan percaya dengan anda. Pompom luar biasa anda berhasil membuat anda lepas di harga atas dan kebetulan orang berkuasa itu yang menjadi korbannya. Ketika itu terjadi maka itu akan menjadi masalah besar bagi anda.

Apa Yang Harus Kita Lakukan?

Saya tidak ingin membuat anda takut dengan pasar saham. Tetapi saya ingin membuka mata anda untuk realita yang terjadi didalam sebuah pasar saham. Tuhan itu maha pengampun tetapi bursa saham tidak kenal ampun. Ketika anda membuka sebuah rekening saham anda sudah menyetujui bahwa anda mengetahui bahwa investasi saham memiliki risiko.

Intrinsic value adalah nilai wajar sebuah perusahaan. Nilai wajar berdasarkan apa? Kebanyakan jawaban orang adalah nilai wajar berdasarkan kemampuan laba yang dihasilkan. Tetapi jawaban yang tepat adalah nilai wajar berdasarkan perspective pelaku market. Bisa saja perusahaan anda hancur kinerja keuangannya tetapi jika market menganggap harga wajarnya adalah kenaikan 500% maka itu akan terjadi. Perusahaan anda bisa jadi PER demikian rendah, laba sedemikian tinggi tetapi jika market menganggap harga wajar -50% dari harga beli anda maka itu yang akan terjadi.

Tidak ada rumus pasti dalam menghitung nilai wajar perusahaan karena tidak ada yang pasti didalam market. Itulah kenapa Benjamin Graham ataupun Seth Klarman mendorong kita untuk menggunakan margin of safety. Itu juga kenapa saya tidak mau buang waktu banyak untuk melakukan perhitungan nilai wajar menggunakan formulasi yang rumit. Formulasi simpel dengan margin of safety 50% dan beli jika harga saham masih memiliki selisih 50% dari Harga wajar setelah margin of safety 50% adalah hal wajib yang harus dipenuhi oleh saham yang saya beli.

Jika harga saham sudah kita beli sedemikian murahnya, maka ada kemungkinan market juga akan menganggap saham tersebut murah. Ketika market menganggap murah suatu saham maka market akan menunjukan minatnya dan membuat harga sahamnya naik. Hal yang paling lucu didalam pasar saham adalah mayoritas pelaku market justru berminat masuk ketika harga sahamnya sudah naik demikian tinggi. Itulah kenapa value investing bisa menghasilkan keuntungan yang tinggi.

Apakah kita perlu pompom dan tebar fear?

Saya selalu percaya apapun selalu ada karmanya. Ketika anda bertujuan pompom dan tebar fear untuk mencelakai orang demi keuntungan anda maka anda akan mendapatkan karma tidak baik di kemudian hari. Lagian tidak perlu anda yang pompom dan tebar fear selalu ada saja anak – anak baru yang ingin terlihat pintar yang akan melakukan tugas tersebut. Biarkan orang lain yang menuai karmanya dan kita yang menikmati hasilnya. Tugas kita cukup mencari perusahaan bagus yang dijual di harga murah dan selanjutnya market yang akan mengerjakan semuanya.

Setelah kita menemukan perusahaan bagus yang sedemikian murahnya akan ada orang yang tebar fear. Jangan makan buah pir yang mereka kasih itu, kita akan punya mental yang kuat jika kita tahu alasan kita beli saham tersebut. Tidak perlu sebar pompom untuk saham itu, karena cuma masalah waktu akan ada pihak lain yang membantu anda untuk melakukan hal tersebut. Contoh seperti sekarang, hampir tidak pernah baca lagi berita cadangan batu bara perusahaan tambang kesukaan saya sedikit ataupun batu bara akan mati tergantikan energi terbarukan. Karena sekarang para pedagang buah pir tadi justru lagi bingung mereka berani masuk atau tidak ke kenaikan harga yang sudah tinggi ini.

Follow me on:

What do you think?

0 Points

Upvote Downvote

Written by Thowilz

Saya adalah seorang value investor yang memiliki passion untuk mengajarkan teknik value investing kepada investor lainnya. Anda dapat membaca tulisan saya di stockbit (@thowilz), instagram, dan social media investorsaham.id lainnya.